Selasa, 13 Januari 2009

Kabar gembira lagi

Alhamdulillah, tiba2 saja hr ini aku dpt tlp yg mbangunkan aku dr stengah tidurku. Dan si penelepon mberi tahu diriku, bahwa insya Allah bsok dirinya akan menjawab pertanyaan yg sudah lama ku ajukan kpd dirinya +- 5 thn yg lalu,yaitu ttg pertanyaan "kapan kamu akan mulai pakai jilbab?"

Sbenarnya prtanyaan itu tidak hrs t'ucap olehku / siapa pun t'hadap seorang wanita, andai Orang Tua mrk m'beri arahan ttg agama ini sedari kecil, hingga wanita itu meMahami apa2 saja yg m'jadi kWAJIBan bagi dirinya yg diPerintahkan Allah. Orang tua adalah teladan, penunjuk arah t'baik. Krn benar saja, ketika seseorang pada usia di mana ia merasa dirinya bisa memutuskan sesuatu, siapa pun tidak bisa memaksa dia (contoh utk memakai jilbab) kecuali diri orang itu sendiri yg memilih utk menjalani apa yg menurutnya baik.

Aku sangat senang, karena apa yg aku harapkan dari orang tsb,akan trwujud. Aku ingin suatu saat dpt mLihat dirinya mMakai jilbab. Kalo dipikir lama jg ya mNanti kejadian itu trwujud, 5 thn. TAPI, apakah ada ksempatan bagiku utk melihatnya? Krn 3 hari lagi aku sdh mNinggalkan negeri ini. Kalau pun aku tdk sempat mLihatnya, cukup m'Dengar langsung niat dr dirinya di malam ini saja sdh sangat mbuatku senang. Akhirnya wanita yg dulu sempat menghilang kabarnya entah ke mana? Kini dpt ku ketahui kabarnya lagi dalam keadaan yg jauh lebih baik dr sbelumnya. Ditambah lagi, keputusannya itu mDapat dukungan dr teman2 dekatnya dan tempatnya bkerja, alhamdulillah. Mudah2an Allah mberinya kemudahan, dan selalu menuntunnya ke arah yg lebih baik utk menunaikan ibadah dalam agama ini. Sehingga dia bisa menjalani kewajibannya itu tanpa rintangan yg b'arti, Allahumma amiin.

5 thn yg lalu, dia belum bisa mnerima saran / nasihat agar dirinya mMakai jilbab. Bahkan mungkin mnunjukan penolakan dari sikap / perkataannya. Dan dia adalah orang yg prtama mbuatku sadar bahwa kita tidak bisa mMaksa kepada orang yg kita cintai utk mLakukan kBaikan bg diri mrk, sekalipun hal yg disampaikan adalah utk kebaikan mereka juga. Mereka butuh waktu dan proses. Dan proses dari perubahan karakter / sikap / sifat seseorang terjawab saat ini seiring wkt yg berlalu meskipun butuh wkt yg lama. Bahkan dia saat ini lebih bisa mnerima masukan/ nasihat. Padahal pembicaraan itu terjadi di tengah malam hingga jam 2 pagi. Dan setelahnya dia tidak mengeluh / menolak kejadian di malam itu. Justru pembicaraan itu mbuatnya tidak bisa tdr hingga matahari menyapa,karena ia merenungi apa yg dia dengar,mencoba menerima tanpa membantah,dan memikirkan apa yg akan ia lakukan. Padahal aku sbg lawan bicaranya sdh bablas entah sampai mana mimpinya. Maaf ya..

Krn aku sendiri sdh tidak peduli thadap apa yg aku sampaikan kpd dia di malam itu, apakah ia terima / ia tolak dgn sikap spt 5 thn yg lalu? Aku hnya bpikir bahwa mungkin aku sdh tdk punya ksempatan lagi utk mNgatakan apa yg sharusnya ia tahu sbg seorang muslimah. Jd malam itu aku utarakan apa yg ada dalam isi kepalaku. Dan itulah yg tjadi, ia tidak mbantah seperti kejadian 5 thn yg lalu, padahal saat ini aku bukanlah siapa2 lagi bg dirinya. We just friend dlm denotasi sebenarnya. Jd apa yg menyebabkan seseorang bisa menerima / menolak sebuah nasihat? Padahal dulu segala sesuatu yg ku sampaikan pada siang hari,dan pada status yg terakreditasi sbg seseorang yg dicintai. Kaya kampus aja deh. Tapi knp dulu itu justru ditentang?

Aku menulis smua ini krn aku mengakui kesalahanku pada seseorang yg pernah jg ku nasihati di waktu yg sama. Sbenarnya di malam itu adalah malam yg sama utk sesuatu yg ingin aku sampaikan, tapi mungkin dirasa malam itu bukanlah wkt yg tepat. Semoga saja orang itu bisa memahami kondisi di malam itu suatu hari nanti. Sekalipun bagi dia aku sudah tiada.

Krn seperti hal nya someone yg mulai pakai jilbab ini, kebaikan itu hanya utk orang yg mengamalkannya. Tidak ada bedanya kan, apakah aku bisa melihatnya / tidak bisa melihat dia saat dia mulai melakukan kebaikan itu? Toh jilbab dan busana muslimah tetap harus dia gunakan sbg pakaian sehari-hari. Krn smua itu adalah tuntutan dari Allah, bukan dariku. Dan bukan karena aku. Tapi aku sangat senang mendengarnya.

Hanya Allah Yang Maha Tahu apa kesalahanku dalam peranan yg ku jalani, sekali pun aku salah. Aku harap wanita itu bisa mencari tahu apa-apa saja yg bisa membuatnya berlinang air mata utk menangisi keadaan dirinya sendiri. Karena Allah telah memberikan kesempurnaan pada agama ini yg mengatur segala sesuatu, t'masuk tentang wanita. Tapi kebanyakan wanita tidak tahu dan masih ingin bebas menjalani sisa hidupnya yg tidak lebih dari 1 abad ini.

Akhirnya aku bisa pergi dgn tenang, sekali pun aku tidak bisa bertemu dgn nya lagi. Dia adalah seseorang yg pernah ada di hati ini dan masih ada hingga saat ini. Yg kini memberi kabar gembira ttg keadaan dirinya. Semoga saja Allah memberikan yg terbaik bagiku dan juga bagi dirinya. Amin.

Hingga aku percaya bahwa nasihat itu tetap baik sekali pun datang pada kondisi yg tidak baik.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

maksudnya ap niy...??

Muhammad Yusuf mengatakan...

Maksud ttg yg mana? tulisan ini aku buat karena aku merasa senang kalau melihat wanita yg mulai pakai jilbab. Semoga itu bisa menjawab

thanks for ur comment