Sabtu, 27 Desember 2008

Nasihat Nabi Ibrahim alaihis sallam kepada para Istri

Kisah ini dikutip dari sebuah buku yg berjudu 61 Kisah Pengatar Tidur
oleh Muhammad bin Hamid Abdul Wahab
Penerbit : Darul Haq (hal 50 – Kisah ke 19, judul Keluarga Yang Diberkahi)

Kisah ini tentang Nabi Ismail alaihis sallam yg beranjak dewasa dan kemudian menikah dengan salah seorang gadis. Setelah menjelang beberapa lama ia menikah, Nabi Ibrahim alaihis sallam datang untuk melihat anak dan istri yg ditinggalkannya, tetapi beliau tidak bertemu Ismail alaihis sallam. Lalu Nabi Ibrahim alaihis sallam bertanya kepada istri Ismail perihal keadaannya. Istri Ismail menjawab, *Ia pergi mencari kebutuhan kami*. Kemudian Nabi Ibrahim alaihis sallam menanyakan mengenai kehidupan dan keadaan mereka. Perempuan itu menjawab, *Kami dalam keadaan sengsara, kami dalam kesempitan dan kesusahan*. Ia mengadukan kesusahan hidupnya kepada Nabi Ibrahim alaihis sallam.

Kemudian Nabi Ibrahim alaihis sallam berpesan, *Apabila nanti suamimu datang, sampaikanlah salam kepadanya dan katakanlah supaya mengganti daun pintunya*.

Setelah Ismail alaihis sallam datang, seolah-olah ia merasakan sesuatu, lalu ia bertanya kepada istrinya, *Adakah orang yg datang kepadamu?* Ia menjawab, *Ya, ada orang tua, perawakannya begini,begini? Dia menanyakanmu, lalu saya menceritakan tujuan kepergianmu kepadanya. Dia juga menanyakan bagaimana kehidupan kita. Maka aku sampaikan bahwa sesungguhnya kita dalam kesusahan dan menderita*. Ismail bertanya lagi, *Apakah ia berpesan sesuatu kepadamu?* Istrinya menjawab, *Ya, dia menyuruhku untuk menyampaikan salam kepadamu dan berpesan agar engkau mengganti daun pintumu*.

Ismail alihis sallam berkata, *Orang itu adalaha ayahku! Sesungguhnya dia menyuruhku supaya menceraikanmu. Sekarang kembalilah kepada keluargamu*. Ismail pun mentalaknya.

Kemudian Ismail alaihis sallam menikah lagi dengan wanita lain. Setelah beberapa lama Nabi Ibrahim alaihis sallam dating kembali tetapi tidak bertemu dengan Ismail. Beliau lalu masuk ke rumah istri Ismail, dan menanyakan segala sesuatu mengenai Ismail. Wanita itu menerangkan, *Dia pergi mencari kebutuhan kami*. Kemudian Nabi Ibrahim alaihis sallam bertanya, *Bagaiamana keadaanmu?*

Istri Ismail menjawab, *Kami dalam keadaan baik dan kecukupan*. Wanita itu sambil memuji ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala. Nabi Ibrahim alaihis sallam bertanya, *Apakah makanan sehari-harimu?* Wanita itu menjawab, *Daging*. Beliau bertanya, *Apa minumanmu?*. Wanita itu menjawab, *Air*. Nabi Ibrahim alaihis sallam kemudian berdoa, *Wahai Rabb, berilah berkah untuk mereka dalam daging dan air!*.

Ketika itu didaerah tersebut (Makkah) belum ada tanaman yg berbiji. Sekiranya mereka mempunyai tanaman tersebut niscaya Nabi Ibrahim alaihis sallam mendoakan keberkahannya. Maka yg dua itu (daging dan air) di negeri selain Makkah meskipun ada tetapi tidak sesuai untuk makanan pokok.

Selanjutnya Nabi Ibrahim alaihis sallam berkata, *Apabila datang suamimu, sampaikanlah salam kepadanya. Dan suruhlah dia supaya menetapkan daun pintunya!*.

Ketika Ismail alahis sallam datang, ia bertanya, *Adakah seseorang yg datang kepadamu?* IStrinya menjawab, *Ada. Telah datang kepada kamu orang tua yg baik keadaannya*. Dan wanita itu memujinya, *Ia menanyakan kabarmu dan menanyakan bagaimana kehidupan kita. Lalu saya ceritakan, bahwa sesungguhnya kita dalam keadaan baik*. Ismail bertanya, *Adakah ia berpesan untukku?* Istrinya menjawab, *Ada. Beliau menyuruhku menyampaikan salam kepadamu, dan disuruhnya engkau menetapkan daun pintumu*. Ismail alahis sallam berkata, *Itulah ayahku dan engkaulauh yg dikatakan daun pintu, beliau menyuruhku supaya tetap beristrikanmu*.

Dari saya:
Wahai wanita yg dimuliakan ALLAH. Sesungguhnya kisah itu bisa engkau jadikan pelajaran bagimu, khususnya dirimu yg sudah berumah tangga. Sadarilah, bahwa sesulit apapun kehidupan yg sedang engkau jalani bersama suamimu yg masih seorang muslim, maka hendaklah dirimu selalu bersyukurlah kepada ALLAH Ta’ala. Tanamkanlah di hatimu rasa cukup (qana’ah ) atas rezeki yg ALLAH berikan bagi keluargamu melalui hasil jerih payah suamimu, sekalipun rezeki itu dirasa sedikit. Hormatilah keluarga suamimu, yaitu bapak mertuamu, ibu suamimu, dan sayangilah saudara/i suamimu sebagaimana rasa sayang yg dibenarkan oleh agama Islam ini. Jagalah lisanmu dari mengatakan sesuatu yg buruk, berkeluh kesah, dan hindarilah memperbanyak perkataan yg tidak bermanfaat. Hendaklah lisanmu selalu mengeluarkan kalimat pujian bagi ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-NYA, Muhammad Shalallahu Alaihis Sallam. Sehingga dengan demikian semoga dirimu dan keluarga yg sedang engkau bina mendapatkan Ridha ALLAH. Dan engkau termasuk istri idaman dan ibu yg teladan bagi anak-anakmu. Jadilah wanita yg bermanfaat bagi suamimu, keluargamu, masyarakat di sekitarmu dan bagi agamamu. Sebarkanlah salam kepada setiap muslim/ muslimah yang engkau jumpai, dan perbanyaklah memuji ALLAH, karena DIA-lah Rabb Semesta Alam, yang telah mempersatukanmu dengan suamimu dalam jalinan kasih yang suci dan menghalalkan hubunganmu kepadanya. Tanpa seijin-NYA dan tanpa kuasa-NYA maka dirimu tidaklah seberuntung wanita sholehah yang menjadi idaman setiap muslim yang taat. Allahu ’alam.

Jumat, 26 Desember 2008

Membicarakan Hal yang Sensitif

Subtitle: Menceritakan Aib Pribadi

Ada kalanya seseorang ingin mencurahkan masalahnya kepada orang yg sangat dipercayai. Tapi coba deh dipilih dan dipilah mana masalah yg kiranya boleh untuk diceritakan dan mana yg tidak boleh. Karena selain hal itu sangat sensitive utk dibicarakan, masalah tersebut akan berdampak pada diri sendiri ketika telah diceritakan ke orang lain. Pernahkah anda mendengar curhatan dari teman bahwa dia telah tidak V lagi? khusus masalah itu perlu pembahasan secara terperinci dan juga perlu dilihat dari kaidah agama, karena masalah semacam itu dalam agama Islam adalah Aib yg sebenarnya tidak diperbolehkan untuk diceritakan ke orang lain.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran. Ada seorang teman (muslimah) yg pernah bertanya kpd teman muslimnya. Dia bertanya : Bolehkah seorang wanita memberi tahu kepada lelaki yg akan meminangnya jika ternyata dia sudah tidak V lagi? Lalu karena keterbatasan ilmunya, muslim itu menjawab : Boleh, karena itu bentuk keterbukaan agar si pelamar tidak merasa dikecewakan apabila di malam pengantin dia mendapati diri si wanita tidak V lagi. Lalu si wanita tadi memberi jawaban dari sumber lain, katanya dia pernah mendengar dari sebuah kajian di radio, bahwa hal itu pernah dibahas oleh seorang ustadz, di mana ustadz tersebut menjawab: bahwa hal itu tidak boleh diceritakan, karena itu termasuk aib yg harus ditutupi. Maka yg manakah pendapat yang benar?

Sebenarnya, masalah seperti itu tetap tidak boleh diceritakan, sekalipun itu kepada si pelamar. Hayo kepada para lelaki, apakah diri anda merasa dibohongi apabila ternyata anda mendapati istri anda di malam pertama sudah tidak V lagi? (tentunya tidak V karena hasil perbuatan orang lain –bukan anda pelakunya-). Mungkin akan dijawab -Bisa jadi iya, dan mungkin itu akan berakibat buruk pada masa depan rumah tangga pasangan tersebut. Tergantung dari type pria-nya. Mungkin type lelaki yg seperti itu tidak akan merasa kecewa jika hal itu diberi tahu kepada pria itu sejak awal, tapi karena tidak diberi tahu kemudian saat malam pertama itu dia baru tahu, dia sangat kecewa berat (wuh komplit deh rasanya),nah mungkin ada pria yg seperti itu. Tapi, jika anda seorang muslim dgn agama dan akhlak yg baik anda akan tetap menerima wanita itu apa adanya, tanpa mempedulikan masa lalunya, dan tetap mencoba meraih masa depan yg lebih baik bersama wanita itu. Mungkin rasa kecewa itu tetap dirasakan, itu suatu hal yg lumrah, wajar, sebagai lelaki. Tapi kekecewaan itu tidaklah berlanjut ke arah masa depan rumah tangga yg akan dia arungi nantinya. Sedangkan jika memang ternyata lelaki itu kurang dalam agamanya dan memiliki sifat yg buruk, maka ada kemungkinan dia merusak sendiri tatanan rumah tangganya, bisa dengan selingkuh (yg dianggap sebagai balasan karena dia merasa dikecewakan). Bisa juga dia menikah lagi (poligami) atau tidak lama dia menuntut cerai kepada si istri, DLL.

Mengenai tidak bolehnya aib itu diceritakan, karena hal ini berkaitan dengan suatu golongan nanti di hari pembalasan yg akan dimasukan ke dalam neraka tanpa ditegur oleh ALLAH, tanpa di ajak bicara oleh-NYA, karena dia membuka sendiri aib itu kepada orang lain padahal ALLAH telah menutupi aib-nya itu dengan Jubah Kebesaran-NYA (mohon dikoreksi jika pendapat ini salah). Semisal : ada seseorang yg berzina pada malam harinya, lalu ALLAH telah menutupi aib orang itu agar tidak diketahui orang lain, tapi di pagi harinya/ di lain hari orang itu menceritakan kepada temannya bahwasanya dia telah berbuat ini dan ini kepada si A. Maka orang itu termasuk golongan yg tidak akan pernah diajak bicara oleh ALLAH pada hari kiamat nanti, dan kelanjutan dari hadits yg berkaitan dengan hal itu.

Manfaat dari tidak mengatakan aib itu kepada lelaki yg melamar si wanita adalah jika si wanita menceritakan bahwa dia tidak V lagi kepada si X (pria yg melamarnya), kemudian si Mr X ini berpikir keras, mempertimbangkan matang2, ah kemudian dengan berat hati (namun suasana riang) dia mengatakan kepada si wanita bahwa dia mundur tidak jadi meminang atau tiba-tiba membatalkan rencana pernikahannya dgn berbagai alasan, DLL. Maka itu baru satu orang Mr X, bagaimana jika ada 5 orang lelaki yg coba melamar si wanita, kemudian mereka juga mundur karena dibenak mereka status V itu sangatlah utama dan berprinsip (lho), maka coba bayangkan rasa malu yg akan didapat oleh si wanita? Nah hal seperti itulah yg coba untuk dihindari dalam agama ini. Apalagi jika si pelamar itu mempunyai tabiat yg jelek sehingga dikhawatirkan dia menceritakan tentang status si wanita kepada setiap orang yg dia kenal, maka hal itu sangatlah buruk bagi si wanita, sudah tidak jadi dinikahi malahan rahasianya disebar luaskan.

Maka dari itu, seharusnya si wanita haruslah mempersiapkan mental dan kesungguhan di dalam hatinya untuk menghadapi persoalan yg sebenarnya disebabkan oleh perbuatannya sendiri di masa lalu. Jika dia menginginkan yg terbaik bagi dirinya, maka harapannya adalah agar ALLAH mempertemukan dia dengan seorang muslim yg baik yg bisa menerima dia seutuhnya dan membimbing dia dalam bahtera rumah tangga yg Islami tanpa mempermasalahkan kesalahan dirinya di masa lalu.

Memang, masa lalu boleh saja hitam kelam, tapi bisakah wanita itu mengukir masa depannya dengan tinta emas? sehingga orang-orang akan memandang dia bukan dari masa lalunya? Itulah yg seharusnya dilakukan oleh wanita yg mengalami masalah seperti itu. Dia bertaubat dari kesalahannya dan berusaha untuk menjadi muslimah yg sholehah dan menghiasi dirinya dengan ketaatan kepada ALLAH, Tuhan Semesta Alam. Berusaha untuk menjadi mutiara ALLAH Yang Suci karena taubatnya (dan hal itu tidaklah mudah, karena berkaitan dengan kesungguhan wanita itu). Salah satunya jika wanita itu sudah tahu apa-apa yang dilarang ALLAH di dalam agama Islam ini, maka seharusnya dia dapat menutup rahasianya rapat-rapat sekalipun itu terhadap si pelamar. Karena ALLAH mempunyai maksud dari setiap hal yang dilarang-NYA. Jika ALLAH melarang menceritakan aib pribadi kepada orang lain, maka tentunya semua itu ada kebaikan di dalamnya. Dan jika kita taat untuk menjauhi larangan-NYA itu, maka ALLAH akan membukakan jalan keluar dari permasalahan itu dengan cara yang tidak pernah kita duga dan dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Semoga tulisan ini bisa memberikan informasi bahwa kita harus memilah dan memilih sesuatu yg dirasa perlu dan sangat penting untuk diceritakan, apakah itu aib atau bukan, apakah ALLAH akan murka kepada kita ataukah tidak bila kita menceritakan itu kepada orang lain? Maka sekiranya kita selalu memikirkan untuk selalu mencari ridha ALLAH dan mengharap dapat melihat Wajah-NYA Yang Maha Agung dalam setiap keputusan yang akan kita pilih atau akan kita lakukan. Terima kasih.

Kamis, 25 Desember 2008

Bahasa Non Verbal Yang Islami


Tadi pagi ada pembahasan menarik sekali di Tv O channel tentang its not what you say. Itu tentang bahasa verbal yg tidak sesuai dengan kenyataan orang yg mengatakannya. Dengan kata lain kita perlu tahu tentang bahasa non verbal atau bahasa tubuh yg katanya 60 % lebih akurat dalam mengetahui kondisi lawan bicara anda. Untuk menyesuaikan apakah yg dibicarakannya benar seperti aslinya, ataukah ada sesuatu yg disembunyikan, entah itu perasaan tidak enak atau menutupi hal yg sebenarnya tidak bisa dikatakan.

Pembahasan yg sangat menarik itu pada umumnya tentang bagaimana cara memahami bahasa tubuh itu sendiri dan bagaimana untuk mengembangkan keselarasan antara bahasa tubuh dengan bahasa verbal terhadap lawan bicara yg mungkin kadang berbeda karakter. Jadi harus tepat sasaran dan bermanfaat. Sebagai contoh, ketika seseorang itu mempunyai sifat yg sangat sopan sehingga dia sangat segan utk mengatakan keadaan dirinya yg sedang tidak ingin diganggu/ diajak bicara. Maka dia menunjukkan dengan bahasa non verbal yg mungkin mendengarkan musik dengan memakai headset, atau juga dengan menyendiri di sudut tertentu yg seolah bicara *Halooo, jangan ganggu gue dulu ya, gue lagi pengen sendiri*. But, ada teman yg tidak bisa membaca sinyal tersebut or kata temenku sebenarnya orang itu sudah memberi alarm (hm hm hm) tapi alarm itu tidak bisa terbaca oleh beberapa orang. Nah bagaimana cara menyikapi hal itu, salah satunya adalah bisa dengan diungkapkan, dikatakan ke teman itu bahwa dia sedang tidak ingin diganggu alias terus terang sajalah bahwa dia membutuhkan pengertian dari setiap orang di saat itu, bahwa dia sedang ingin sendiri. Mungkin lawan bicara kita di saat itu berkarakter lain ya, dia mungkin tidak peduli atau dia sedang sangat butuh kita untuk mendengarkan dia bicara, ya apa boleh buat. Pada dasarnya konteks yg dibutuhkan saat itu adalah sebuah pengertian di kedua belah pihak.

Cukup sekian deh membahas hal di atas, karena panjang banget kaya satu kurikulum khusus tentang kejiwaan seseorang. Mungkin lebih tepat untuk orang yg mempelajari psikologi. Yah hal semacam itulah, maklum aku sendiri sedang belajar pada seorang tutor...tentang hal itu. Masalahnya pembahasan pagi tadi mentok pada hal yg umum, tidak terbahas tentang mengenal tata cara yg khusus berkaitan dengan kebiasaan pada agama Islam. Ya aku ingin sedikit membahas adat ketimuran. Karena pembawa acara Pagi Jakarta itu mengatakan bahwa dia tidak menyukai ketika berjabat tangan dengan seseorang yg baru dikenal tapi orang itu tidak menyentuh tangan dia. Mungkin gue, aku, and saya ingin menambahkan sedikit tentang bahasa tubuh yg islami agar orang yg masih awam tentang hal itu bisa mengerti bahwa memang seharusnya begini lhooo…yg sesuai dengan keyakinan seorang muslim/ muslimah dalam etika bergaul mereka.

Perihal jabat tangan, bahasa tubuh yg satu ini adalah cerminan awal seseorang menilai lawan bicaranya (itu kata si pembawa acaranya). Kata nara sumber tadi pagi, 3 menit pertama adalah waktu yg cukup untuk mengetahui kondisi asli lawan bicara anda. Tentang jabat tangannnya seorang lelaki muslim dengan muslimah / wanita asing yg bukan mahramnya maka tidak dibolehkan bagi lelaki itu menyentuh tangan wanita tersebut.. Dengan kondisi yg seperti itu bukanlah suatu keadaan yg bisa diartikan bahwa lelaki itu tidak menghormati si wanita yg baru dikenalnya. Dan juga tidak mengurangi sedikit pun rasa sopan lelaki tersebut dalam etika bergaulnya. Karena itulah seharusnya yg dilakukan apabila seorang muslim dan muslimah berkenalan, tanpa jabat tangan. Justru sebaliknya, jika sesama muslim bertemu, maka muslim yg paling utama adalah yg pertama kali memberikan salam dan tangannya untuk di jabat. Dan tidak sedikit yg berpelukan menandakan kerinduan karena lama tidak bertemu atau juga karena ingin menjalankan sunnah agama yg telah ia ketahui. Dengan keadaan tersebut justru lelaki itu menghormati wanita yg akan dikenalnya. Karena lelaki tersebut bermaksud menjaga dari suatu hal yg dilarang dalam keyakinannya. Dan mungkin baru sedikit sekali masyarakat umum khususnya kaum wanita yg memahami hal itu.

Tentang menatap lawan bicara. Mungkin bahasa non verbal yg satu ini sangatlah penting untuk diartikan sebagai rasa hormat bagi orang yg sedang diajak bicara. Untuk menunjukkan bahwa kita menghormati dan menunjukkan antusias kita dalam mendengarkan lawan bicara kita, maka di saat dia berbicara, kita harus menatap matanya dan sebaliknya ketika kita berbicara kita juga harus menatap mata orang itu, setidaknya arah wajah kita menghadap wajah lawan bicara kita saat itu. Namun kondisinya akan berbeda dalam cara bicara seorang muslim terhadap muslimah. Muslim tersebut haruslah menundukkan pandangan, memandang atau menatap lawan bicaranya yg wanita itu sebatas keperluan yg dianggap penting untuk menghormati atau pun mencari informasi yg bermanfaat (seperti pada waktu ingin meminang wanita tersebut maka dibolehkan untuk memperhatikan wanita itu bahkan dari ujung rambut hingga ujung kaki agar memantapkan hati dalam menentukan pilihannya). Namun, di luar dari itu maka lelaki itu harus menundukkan matanya atau melihat ke arah lain. Dan perihal bahasa non verbal yg seperti itu sekali lagi jangan di artikan bahwa ketika tidak menatap lawan bicara yang berlawanan jenis itu dianggap bahasa tubuh yg tidak menghormati lawan bicaranya. Justru hal tersebut juga untuk menjaga keduanya dari sesuatu yg dilarang dalam keyakinan seorang muslim dan muslimah. Maka dari itu mereka harus saling menjaga pandangan mereka.

Mungkin dua hal itu saja yg baru bisa aku tambahkan, semoga saja bisa dipahami oleh semua pihak. Karena ternyata ada beberapa orang yg salah mengartikan bahasa non verbal yg mencirikan orang tersebut menjalani sunnah agamanya. Mungkin ada beberapa hal yg lain lagi yg perlu dibahas tapi tulisan ini dirasa sudah cukup panjang untuk dilanjutkan. Terima kasih.

Selasa, 23 Desember 2008

Aku ingin melangkah pergi

Aku ingin melangkah pergi ketika cinta tak berpihak kepadaku. Seolah diri ini tidak rela jika harus melepaskan orang yg saat itu aku cintai. Salah satunya cara yg ku anggap mudah adalah menghindarinya. Tapi kaki ini terlalu kecil untuk melangkahi bola dunia.

Ingin rasanya diri ini menutup mulut, telinga dan terakhir adalah mata. Ketika merasakan adanya gejolak rasa di hati. Karena seolah trauma atas kesia-siaan yg pernah terjadi. Bukan karena takut putus cinta atau cintanya ditolak, tapi karena sudah bosan mencoba. Lho..., kebanyakan sih. Wakakak.

Pernah merasa benci pada seseorang yg pernah dicintai. Pernah juga merasa bersalah pada seseorang yg pernah singgah di hati. Pernah merasa disakiti dan juga pernah merasa menyakiti wanita yg pernah ku harapkan untuk menjadi pendampingku.

Ketika serasa harapan sudah pupus, seolah masih ada satu cahaya yang memberi arti bagi kehidupanku. Ku sadari hidupku masih pantas untuk disyukuri sekalipun cinta itu sering datang dan pergi. Dan yang paling penting adalah hidupku tidak hanya sebatas untuk mengharapkan agar bisa dicintai oleh seseorang. Hidupku masih terus berjalan meskipun tanpa dia, dia dan dia, eh kurang satu lagi ya, dia. Karena kan sunnahnya sampai empat. Lho...,satu aja belum dapat mau empat. Wah sensitif banget tuh untuk bahas yg satu itu. Di skip aja ah. Wehehe...(becanda kok, jangan di anggap serius, toh kalau pun serius jawabannya hanya ada pada Takdir ALLAH di mana manusia tidak ada yang dapat mengubah keadaan yang akan terjadi).

Ketika semua itu telah berakhir, ada kalanya diri ini dipaksa untuk bersyukur. Lho kok di paksa? iya karena biasanya manusia jika sering diberikan kebahagiaan biasanya dia lupa untuk bersyukur. Pacaran jalan di mall, nonton bioskop seringnya lupa on time untuk shalat. Telat shalat masih bagus, malahan ada yang rela ngga shalat (eh bahasa kerennya shalatnya di skip aja, kan bisa lain waktu dan lain hari, toh masih hidup ini). Toh demi sang kekasih... Eh tapi kenyataannya lain lho. Jika manusia sering diberikan keadaan yang memaksa dia untuk berlinangan air mata. Ada satu titik di mana orang itu merasa lemah dan tidak berdaya, sebegitu besarnya keinginan dan harapan orang tersebut akhirnya dia sadar juga bahwa tangannya itu kecil, jarinya Cuma sepuluh, panjangnya ngga sampe ratusan meter kan? meluk monas aja belum tentu sanggup. Maka dari itu kenapa dikatakan dipaksa untuk bersyukur, karena manusia itu punya harapan yg besar tapi selalu khilaf, lupa (eh khilaf dan lupa sama ngga sih?), dan manusia itu tidak luput dari dosa. Ketika ia diberi kesenangan umumnya pada lupa untuk bersyukur, akhirnya baru deh tuh air mata ngucur seember, bahkan bisa untuk ditampung untuk mengairi sawah. Karena ternyata ketika manusia diuji dengan kegagalan, di saat itu dirinya bisa bangkit dari rasa kekhilafannya untuk kembali kepada keadaan di mana dirinya seharusnya bersyukur atas nikmat hidup yang melimpah ruah ini.

Kegagalan itu mungkin terjadi karena orang itu mencari cinta di tempat yang salah, pada orang yg salah, dan di saat waktu yg tidak tepat. Kelak keberhasilan yg tertunda itu akan menjadi kunci jawaban untuk mengkoreksi kesalahan-kesalahan sebelumnya. Oh, ternyata jodohku itu si A, kenapa ya kemarin-kemarin kok memaksakan diri untuk bisa jadi dengan si B di kota ini di umur segini? belum lagi kalau diingat perjuangan ketika ingin mendapatkan si C, si D,si E...si Z???

O (bulet) ternyata sama si A ya? coba dari dulu.... (eh he he, biasa manusia ngga ada yg pernah tahu masa depannya tapi merasa sok tahu untuk melakukan sesuatu yang salah di masa lalunya). Karena kalau dirunut dan diurut dari dosa yg mungkin pernah dilakukan ketika bersama mantan-mantan terdahulu, uh sangat pantas dosa itu mengucurkan air mata seember. Karena, sekalipun wanita itu tidak akan pernah tahu bahwa pengorbanan yg paling besar itu bukanlah soal harta, tapi soal waktu. Karena seharusnya wanita itu tahu dan sadar apabila sampai seseorang itu menunda shalat hanya karena si wanita, itu tidak akan bisa terganti oleh harta, apalagi orang itu sampai tidak shalat hanya karena asik berduaan dengan gadis idamannya di kala itu. Nah karena masa lalu yg seperti itu tidak bisa terhapus hanya dengan kata FORGET IT..lho. Toh nanti dosa-dosa itu dihadapkan pada diri masing-masing. Tuuuh makanya ketahuilah kesalahan seorang lelaki itu di saat dia mengejarmu, tidak hanya sebatas pada mendambakan sebuah perasaannya saja, tapi pahamilah tanggung jawab dia sebagai hamba ALLAH.

Balik lagi ke permasalahan untuk melangkah pergi. ah kehabisan tinta nih... di-lanjut lain waktu aja deh..

Jumat, 19 Desember 2008

Ingin Ku Tunjuk Satu Bintang


Di dunia ini wanita diciptakan lebih banyak dari laki-laki. Dari sekian banyak itu manakah yang menjadi jodohku? Mungkin sebelum bertemu dengan dia, jodohku (dunia & akhirat) yang sebenarnya, aku harus bertemu dengan orang yang salah, dengan orang yg tidak tepat bagiku. Sekalipun setiap kali merasakan cinta pada orang yg berbeda dan aku selalu menginginkan orang tersebut yg menjadi jodohku, pasti selalu saja ada yg menyebabkan perpisahan.

Seperti halnya bintang-bintang yg bertaburan di langit ketika malam, wanita begitu banyak dan begitu indah untuk diharapkan. Tapi engkau tidak bisa setiap menunjuk satu bintang lantas dengan mudahnya bintang itu jatuh ke tanganmu. Mungkin ketika diri ini lelah menunjuk dan hanya menunjuk, sudah saat nya make a wish, n waiting for a miracle, menanti bintang jatuh.

Dari sekian banyak bintang yg pernah bersinar, kini bintang itu menyinari dunia yang lain. Dan bersama dunia itu sang bintang menyusun tatanan kehidupan yg baru. Apa mau dikata, sekeras apa pun usahamu untuk mempertahankan dia, kelak dia akan bersama dengan pria yg menjadi jodohnya. Sangat sulit, sekalipun engkau memohon dan berdoa, karena ternyata bintang itu memiliki kehidupan yg bukan dengan duniamu. Dia telah diperuntukan dengan pria yg lain, dalam kehidupan di dunia ini bahkan juga di akhirat nanti.

Satu hal, semua itu bisa ku sadari. Ketika sebuah pelajaran berharga telah ku dapati di hari ini, yaitu masa depan bagi masa laluku. Karena ketika melihat dia (wanita-wanita terdahulu) telah menikah dengan pria yg lain, dan mungkin ada yg sudah memiliki buah hati. Di situlah sebuah jawaban yg ku nanti telah terjawab.

Dari setiap bintang di langit, mereka memiliki sifat dan kelebihan masing-2. Dari sisi kecantikannya, lembut tutur katanya, cara mereka merespon, semua berbeda. Bahkan pernah diri ini melihat dan menilai serta tertarik terhadap sosok yg ku anggap sebagai khayalan tingkat tinggi-ku (di saat itu). Karena memang bertepatan dgn hits nya lagu Peterpan yg berjudul –khayalan tingkat tinggi-. Di saat itu diri ini bertanya? apakah dia (wanita spt itu) nanti yg akan menjadi istriku? ternyata sabtu kemarin terjawab sudah, jawabannya dia bukan milikku, ada seorang yg lebih berhak memilikinya. Jodoh itu tidak bisa dipaksakan, tidak bisa sesuai kehendak hati manusia, dan tidak semudah menunjuk satu bintang di angkasa malam.

Dan pada kenyataannya, wajah cantik bukanlah segalanya, keindahan sosok tubuh dan penampilan wanita itu bukan lagi menjadi sorotan utama. Tapi masih ada yg jauh lebih utama dari semua itu yg paling ku butuhkan, yaitu kebaikan akhlak dan hatinya. Kalau ada lirik lagu – bukannya aku takut akan kehilangan dirimu, tapi aku takut kehilangan cintamu – mungkin makna yg bisa aku berikan adalah, si pengarang lagu itu mencintai wanita tersebut karena kebaikan hatinya, di mana hati itu adalah sumber yg memberikan nilai lebih akan arti sebuah cinta, dia tidak takut kehilangan diri wanita yg dicintai itu karena maksudnya dia tidak menginginkan wanita itu karena kecantikannya, bodynya, kepintarannya, atau bahkan harta wanita itu (karena alasan utk mencintai karena beberapa hal yg seperti itu bisa dia dapatkan pada wanita lain). Tapi dia mencintai wanita itu karena kebaikan yg dia lihat dari sosok wanita itu. Sehingga cara wanita itu dalam memberikan cintanya, cara si wanita memperlakukan dan merespon si pengarang ini serta kebaikan hati si wanita itu terhadap dirinya yg mungkin tidak bisa ia dapati dari wanita yg lainnya.kebaikan itu tidak akan muncul jika akhlak dan hati si wanita itu tidak baik. karena itu, dia mengatakan dia takut kehilangan cinta wanita itu.

Sesering apapun diri ini mengucapkan harapan yg sama seperti liriknya Naff –Ku berharap engkaulah, jawaban segala risau hatiku- semua itu hanya ALLAH Yang Mampu Mengabulkannya. Dan harapan yg lainnya adalah seperti lirik yg berikutnya –Miliki aku dengan segala kelemahanku & Jangan pernah letih tuk mencintaiku- Is not so easy as we appoint toward a star. (hah benar ngga ya kalimatnya?)

Like this nite, and the night before. Mungkin aku hanya baru bisa menunjuk satu bintang…

Dan jawaban itu masih aku nanti…

Gud nite…sebelum gud bye

Tataplah Dia

Ternyata ada sebuah rasa lega dalam hati ketika engkau melihat lagi orang yang dulu pernah engkau cintai. Ketika itu engkau akan sangat bersyukur atas apa yg telah terjadi. Dan engkau akan mengetahui apa yg menyebabkan engkau mampu untuk bersyukur kepada ALLAH.

Semoga para pria memahami hal berikut yg akan diutarakan tentang rasa syukur itu. Bicara tentang seseorang yg pernah hadir di hati dan pernah menjadi yg terindah pada masa lalu memang sedikit membuka luka lama (itu kata group band cokelat). Tapi itu bisa menjadi hikmah dan sebuah pelajaran yg sangat berharga ketika kita kembali bertemu dengan dirinya sehingga menghadirkan rasa baru (itu judul albumnya band cokelat) yaitu rasa syukur kepada ALLAH atas apa yg pernah terjadi.

Dulu wanita itu pernah engkau pandang dengan tatapan yg penuh makna. Dan ketika engkau kembali bertemu dengannya saat ini. Rasa syukur itu bisa engkau rasakan hanya dengan sebuah syarat, tetapi jika syarat itu dilanggar maka ketika engkau kembali bertemu dengannya engkau akan menatapnya dengan penuh penyesalan. Ketahuilah, tatapan mata itu akan terjadi lagi di akhirat nanti dan di saat itu engkau akan sangat bersyukur/ penuh penyesalan karena apakah wanita itu dulu engkau perlakukan dengan terhormat atau terhina?

Tataplah dia (di waktu itu), maka seharusnya engkau sadar engkau sedang menatap yg belum menjadi hakmu. Tundukkanlah pandangan itu maka engkau akan sangat bersyukur setelahnya.

Ketika engkau merasakan cinta kepadanya, dan berusaha mendekatinya, kemudian engkau menjalin hubungan dengannya (pacaran) maka sadarilah dia di saat itu belum menjadi milikmu. Jadi perlakukanlah dia dengan terhormat. Segala perbuatan yang engkau lakukan kepadanya di saat itu kelak akan engkau pertanggung jawabkan di hadapan ALLAH.

Di saat itu engkau mengira sedang menatap makhluk terindah di hadapanmu, tapi ternyata tatapan mata itu bisa menjadi bumerang bagimu kelak di akhirat nanti. Jika, ternyata engkau mampu menundukkan pandangan mata terhadapnya (mengalihkan pandangan ke arah yg lain) maka engkau telah terselamatkan dari sesuatu yg nantinya engkau sangat tidak engkau sukai. Ini baru soal tatapan mata, bagaimana dengan perbuatan yg lainnya? Ketika engkau bersamanya menjalin kisah klasik untuk masa depan di kala itu, dan engkau belum pernah menyentuhnya sekalipun itu belaian tangan? maka ketika engkau berpisah dengannya (putus), engkau meninggalkan dirinya tetap dalam keadaan yg terhormat dan mulia. Sebaliknya jika engkau sering menyentuh tangannya, apalagi sampai mencium, memeluk, meraba ataupun bersetubuh dengannya? maka saat engkau berpisah dengannya engkau meninggalkan dia dalam keadaan terhina (tergantung seberapa parah perbuatan yg pernah engkau lakukan terhadapnya?). Karena di saat itu apa yg engkau sentuh masih haram bagimu jika engkau belum menikahinya. Apalagi sampai berbuat yg lebih dari itu? Lantas apa arti cinta yg engkau ucapkan kepadanya jika engkau membuatnya terhina dan kehilangan kehormatannya?

Jika dulu engkau pernah berbuat sesuatu terhadapnya, dan kini engkau bertemu lagi dengannya, maka sungguh sangat pantas di saat itu engkau menangis menyesali segala perbuatanmu kepadanya sebelum engkau dipertemukan dengan dia oleh ALLAH di hari kiamat nanti. Di dunia ini jika engaku bertemu kembali dan menatap matanya sesungguhnya engkau sedang dihadapkan kepada saksi atas perbuatan dosamu. Kelak dia akan menuntutmu di akhirat nanti. Kelak orang yg dulu engkau cintai dan pernah engkau nikmati (dalam tanda kutip) itu akan berselisih kepadamu di hadapan ALLAH. Maka, kerugianlah bagi dirimu di saat itu wahai muslim yg mulia. Dan jika engkau belum pernah menyentuhnya, dan karena takdir ALLAH engkau dan dia harus berpisah. Maka saat engkau bertemu dengannya lagi di dunia ini (masih hidup) engkau akan mengucap syukur yg sangat banyak. Karena ALLAH telah menjagamu dari wanita yg mungkin bukan jodohmu dan bukan orang yg tepat bagimu.

Jadi, apakah arti tatapan itu? Tataplah dia saat ini sepuasmu jika engkau mengikuti hawa nafsumu. Namun tundukkanlah pandanganmu jika engkau takut atas hari pembalasan nanti. Karena segala perbuatan terhadap wanita itu (baik dan buruk) berawal dari tatapan. Jika engkau menatapnya sebatas yg dibolehkan agama ini maka sesungguhnya engkau sedang menghormati wanita itu. Tentunya tanganmu, dan anggota tubuhmu yg lainnya juga memperlakukan wanita itu dengan terhormat. Jika matamu saja mampu engkau tundukkan, maka syahwatmu pun akan ikut tertunduk. Jika tanganmu mampu ditahan untuk tidak menyentuh kulitnya, maka kemaluanmu pun akan mampu tertahan untuk tidak bersentuhan dengan miliknya (selama belum halal). Maaf semua itu harus dikatakan dengan tegas, karena biasanya penyesalan itu selalu datang terlambat. Dan penyesalan itu berawal dari sikap yang tidak tegas dalam menentukan pilihan yang baik dan buruk.

Wahai muslim yang mulia, Apa dirimu tidak malu dan apakah dirimu tidak rugi? sudah bukan jodohnya, tapi di akhirat nanti wanita itu malah menuntut kepadamu dan menyalahkan dirimu? Semoga diriku dan dirimu terjaga dari apa yang membuat kita rugi di akhirat nanti, Amin.

Note:
Bagi wanita, janganlah engkau merasa tidak dihormati jika laki-laki yg berbicara denganmu tidak menatap matamu (melihat ke wajahmu). Sesungguhnya ia sedang menjaga matanya dari siksa ALLAH yg kita sendiri belum tahu sedasyat apa siksa itu nantinya. ALLAH memerintahkan untuk menundukkan pandangan pasti ada maksud yg baik, dan jika itu dilanggar tentulah akan ada adzab. ALLAHU ’Alam.

Rabu, 17 Desember 2008

Cinta Pada Akhirnya Tidak Mampu Bersembunyi

Terinspirasi dari sebuah cerita yang pernah ku buat tentang surat putih. Di situ ku ceritakan bahwa pria yang sering mengirimkan surat putih untuk jasmine ternyata tidak pernah terungkap identitasnya. Karena surat itu pada dasarnya melambangkan sebuah perasaan seseorang yang mungkin bisa dikatakan sebagai perasaan cinta. Yang pada akhirnya perasaan itu tidak mampu untuk terus disembunyikan. (Perasaannya lho yg tidak mampu untuk di sembunyikan, tapi sekali secret admirer selamanya tetap saja misterius).

Singkat cerita dari surat putih itu adalah, bahwasanya jasmine sering mendapatkan amplop putih berisi kertas putih tanpa kata, tanpa nama pengirim, dan tanpa nama si penerima, tapi sudah pasti surat itu tertuju untuk dirinya. Karena ia mendapati surat itu ada di meja kantornya, di pagar rumahnya, bahkan diterima langsung oleh ibunya melalui pak pos. (Lho, kok bisa ya – tapi itu Cuma fiksi kok). Hingga suatu hari jasmine mengabaikan surat itu, dan tanpa sengaja ia menyenggol segelas air putih sehingga membasahi meja kerja di kantornya. Dan dengan terburu-buru karena tidak ada tissu maka jadilah kertas putih itu dipergunakan untuk menyerap air yang tumpah tadi. Tanpa disadari ternyata di kertas yang basah itu kini timbul sebuah kata-kata yang membentuk sebuah kalimat. Dan terbacalah kalimat ”aku mencintaimu”. Dan baru tersadarlah wanita ini bahwa surat yang diterimanya selama ini dan beberapa masih disimpan ternyata berisikan kata-kata yang tersembunyi. Lalu dengan penasarannya ia melakukan hal yang sama pada surat yang masih ia simpan, yaitu mencelupkannya ke dalam air di dalam baskom. Dan dari beberapa kalimat yang terbentuk adalah kalimat pujian, seprti ”I Love You”, ”Pagi cantik”, ”Selamat bekerja”,DLL. Namun tetap saja tidak ada nama si pengirimnya. Hingga ia menjadi senang setiap kali mendapatkan surat putih yang polos itu bahkan kini surat putih itu selalu ia nanti. Namun belakangan isi suratnya bukan lagi sebuah pujian tapi berupa nasihat. Hingga surat terakhir yang ia terima, jasmine tidak tahu siapa pengirimnya.

Dan inti dari nasihat itu adalah, bahwa sering kali wanita itu merasa terbuai oleh rayuan yang bersifat semu dalam surat itu, tapi wanita sering melupakan surat yang abadi yaitu Surat yang terkumpul dalam sebuah kitab yang kita sebut Al Qur’an dan surat-surat di dalam Al Qur’an itu abadi hingga akhir jaman. Dan sayangnya jasmine tidak pernah tahu siapa yang mengirimkan surat itu. Ia hanya tersadar bahwa selama ini ada yang memperhatikan dia, dan mungkin juga mencintainya tapi masih mencoba untuk menasihati dirinya agar tidak terbuai oleh sebuah pujian ataupun buaian indah dari lelaki.

Surat seperti itu mempunyai arti bahwa sebesar apapun cinta itu, seindah apapun perasaan yang sedang dialami oleh orang yang sedang jatuh cinta, semua itu tidak ada yang abadi. Oleh karena ketidak abadian itu maka cinta itu harus tetap terjaga jangan sampai ternodai.

Kertas yang tak tersentuh oleh warna tinta (hitam/ biru) berarti kertas itu tetap putih namun ia menyembunyikan sebuah kata atau kalimat yang sama jika ditulis oleh warna tinta. Tapi jika ditulis dengan warna tinta kertas itu menjadi kotor bukan? Namun karena menulisnya memakai S****** (di edit – rahasia) maka kertas itu tetap seperti sedia kala. Semua itu mencerminkan bahwa sebaik-baiknya cinta adalah cinta yang selalu terjaga kesuciannya tanpa ternodai oleh perbuatan maksiat. Memang sepintas banyak orang yang menganggap kertas putih yg ditulis oleh tinta yg berisi kalimat pujian adalah hal yg wajar. Begitu pula dalam menjalin sebuah kasih sayang yang diibaratkan tercampuri oleh perbuatan yang dianggap wajar (seperti ciuman, pelukan, gandengan tangan. belaian/ rabaan). Tapi jika kita melihat dari hukum agama, maka semua itu masih diharamkan bagi pasangan yang belum menikah.

Sedangkan kata yang tersembunyi memiliki arti yang lebih dari pada tulisan yang sudah mampu terbaca. Bisa dikatakan kreatif dalam mengungkapkan sebuah perasaan cinta. Disamping itu pula memberi arti bahwa cinta yang paling indah dan terpuji adalah cinta yang tersembunyi. Bukan cinta yang diumbar dimuka umum seperti pacaran, bermesra-mesraan entah itu di taman hiburan, mall ataupun bioskop. Tapi perasaan indah dari cinta itu bisa juga dirasakan dengan cara yang baik menurut kaidah agama. Dan hal itu tidaklah layak untuk dipamerkan di depan umum.

Sedangkan tentang cara membaca surat itu harus dicelupkan ke dalam air memiliki arti yang luas. Pertama, kita tidak akan pernah meraih apa-apa kecuali dengan berusaha termasuk dalam urusan cinta kita juga harus berusaha. Kalau kertas itu tidak dicelupkan ke dalam air, maka selamanya kertas itu tidak akan berarti apa-apa. Sama halnya cinta yang terpendam tanpa diungkapkan (tentunya dengan cara yang dibenarkah dalam agama) maka cinta itu tidak akan pernah terwujud. Kedua, Ketika dicelupkan ke dalam air, kertas tersebut memunculkan kalimat yang hanya dapat dibaca sekejap saja, karena jika kertas itu telah basah semua maka tulisan itu pun akan menghilang membaur dengan kertas yang basah. Sama artinya perasaan cinta itu jika diukur oleh umur orang yang merasakan cinta itu, maka moment yang paling indah hanya bisa dirasakan sekejap saja. Dan Ketiga, kertas yang basah rentan rusak, sobek, hancur. Yang mencerminkan bahwa perasaan cinta juga nantinya juga akan berakhir seperti itu. Seperti halnya ada pertemuan maka ada perpisahan. Dan cinta itu tidak ada yang abadi (kecuali disandarkan kepada ALLAH Ta’ala). Sedangkan yang Keempat adalah ketika kita tahu kertas itu akan hancur, tapi kertas itu memiliki arti yang sangat penting, maka tentulah kita akan mengambil kertas itu pelan-pelan, meletakannya dengan hati-hati, dan mengeringkan kertas itu agar tidak sobek, tidak hancur, dan masih menjadi kenangan yang indah. Begitu juga tentang cinta, dari awal kita tahu jika kita berani untuk jatuh cinta, berani untuk mengungkapkan dan meraih cinta itu, maka kita juga harus berani merasakan resiko dari cinta itu, yaitu cinta itu pasti juga ada batas waktunya. Jika kita tahu cinta itu pasti akan berakhir, pasti tidak abadi, maka kita akan sangat-sangat berhati-hati dalam merasakan cinta itu, cinta adalah perasaan yang sangat sensitive, bisa memberikan kebahagiaan ketika ia hadir dan bisa memberikan kesedihan yang teramat dalam ketika cinta itu menghilang. Tapi toh, tentu manusia juga tetap berusaha meraih cintanya. Maka dari itu, seseorang yang tahu cinta itu tidak abadi, ia akan menjaga cinta itu dengan hati-hati, menghindari maksiat yg bisa menyebabkan cinta itu hancur dan ternoda, dan menyandarkan cinta itu kepada ALLAH dengan harapan kita bisa merasakannya kembali di akhirat nanti dengan orang yg sama yang pernah kita cintai, begitulah maksud dari kita mengambil kembali dan berusaha mengeringkan kertas itu dengan harapan kertas itu tidak hancur dan suatu saat dapat dibaca dengan cara yang sama kembali.

Sekalipun perasaan itu disembunyikan, cinta pada akhirnya tidak mampu bersembunyi, tidak mungkin selamanya tersimpan dan tidak terungkapkan. Memang segala sesuatu tidak ada yang abadi. Tapi jika kita takut untuk berusaha maka kita tidak akan pernah mendapatkan hasil apa pun begitu juga dalam percintaan. Dan sebaik-baiknya cinta adalah cinta yang disandarkan kepada ALLAH, mencintai dan dicintai karena ALLAH, dengan harapan agar ALLAH menjaga cinta itu sehingga cinta itu bisa dirasakan kembali pada hari di mana hari itu tidak ada Naungan kecuali Naungan dari ALLAH Ta’ala. Namun bagaimana mungkin semua itu terwujud jika cinta itu ternodai oleh maksiat yang mungkin kita anggap sebagai hal yang wajar padahal itu terlarang dan dilarang oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala.

Begitulah akhir cerita dari surat putih yang pada awalnya cerita itu memang tidak pernah diimplementasikan. Tapi tanpa disadari sekalipun tidak mirip dengan karangannya, hal itu telah terjadi atas Kehendak ALLAH. Dan hanya ALLAH Yang Maha Tahu, Maha Melihat dan Maha Menjaga. Hanya ALLAH saja harapan kita atas segala sesuatu yang tidak bisa kita pertahankan karena semua tidak ada yang abadi, termasuk soal CINTA.




Can You See The Love (tanpa tanda tanya -?-)
karena memang bermaksud tidak untuk bertanya apakah dia bisa melihat cinta itu. Tapi yang diharapkan adalah dia bisa merasakan cinta itu. Tanpa harus ku ungkapkan...

we never know till we have tried

Air Mata Wanita Yang Putus Cinta


Tulisan ini tertuju bagi kaum pria, bacalah hingga selesai, maka engkau akan mengerti tentang arti air mata seorang wanita.
Tahu kah dirimu jika wanita itu menangis? menangis bukan karena kehilangan dirimu, TAPI karena kehilangan kehormatan dirinya. Tangisan itu bukanlah suatu hal yang bisa diterima secara bersamaan dengan satu kondisi kehilangan orang yang dicintai.
Secara jantan jika memang lelaki itu harus meninggalkan wanita itu karena ada wanita lain yg dicintainya, maka selayaknya ia mampu menjaga kehormatan wanita yg akan ditinggalkannya itu. Bukan karena habis manis sepah dibuang.
Setidaknya masa kenangan bersamamu adalah suatu hal yg terindah bagi wanita itu, hanya saja ia harus berpisah denganmu karena itu adalah suratan takdir yg tidak bisa dirubah oleh kuasa manusia. Tapi bukannya menjadi kenangan yang bisa menyeret sepasang insan dalam lubang kehinaan. Sehingga wanita itu merasa malu, dan merasa dirinya tidak berharga lagi mana kala ia menemukan kembali cintanya yang hilang pada lelaki lain yang kini dikenalnya.
Memang secara lahiriyah lelaki tidak berbekas apabila ia mencicipi yang bukan hak-nya. Tetapi bagi wanita itu? Kenikmatan yang dirasakannya tidaklah sebanding dengan suatu kenyataan hidup yang bisa dia jalani jikalau nantinya ia harus berpisah dari lelaki yang pernah merasakan kesucian cintanya.
Dan sesungguhnya arti kehormatan wanita itu adalah agar ia dihormati oleh lelaki yang menikahinya kelak atas dasar takdir yang menyatukan mereka. Dan tentunya hal itu sangat berpengaruh pada keutuhan rumah tangga yang akan dijalaninya. Dan kehormatan itu bukanlah suatu hal yang bisa dibeli oleh harta jika sudah terenggut. Karena tidak ada toko yang menjualnya dan tidak ada pula orang yang membuang kehormatan itu di jalanan agar bisa dipungut oleh orang lain. Namun, sekalipun wanita itu sudah kehilangan kehormatannya jika ia menemukan seorang lelaki yang benar-benar menerima dirinya apa adanya karena ALLAH, maka tentulah itu adalah keberuntungan yang ALLAH berikan untuk wanita itu. Sedikit sekali lelaki yang seperti itu. Tapi dengan adanya lelaki yang mau menerima apa adanya kondisi wanita yg seperti itu, bukanlah suatu hal yg bisa dijadikan peluang bagi setiap wanita untuk merelakan kehormatannya pada orang yang salah. Karena segala perbuatan itu kelak ditanggung oleh setiap insan yang berbuat.
Maka dari itu wahai lelaki yang mulia. Sempurnakanlah akhlakmu dengan berlaku baik dan lemah lembut kepada wanita. Dengan engkau menjaga kehormatan wanita itu maka engkau menjaga untuk masa depannya dan masa depanmu. Di mana masa depan itu bukan terjadi hanya di dunia saja, tetapi juga masa depan akhirat di mana segala macam perbuatan manusia itu akan dibalas sekalipun seberat biji sawi. Sehingga jika nanti air mata itu sampai mengalir karena disebabkan oleh dua perkara. Air mata yang pertama adalah air mata kebahagiaan di mana wanita itu menangis karena pada akhirnya bisa menikahi lelaki yang dicintainya dan dihormati olehnya selama ini. Dan air mata kedua adalah air mata kesedihan karena harus melepaskan lelaki yang dicintainya yang mampu menghormati dan menjaga dirinya selama mereka menjalin kasih.
Jika kenyataannya air mata wanita yang bercucuran itu terjatuh karena ia menyesali perbuatannya. Maka semoga saja itu adalah air mata penyesalan atas dosanya, yang kini ia sadari dosanya itu akan menjerumuskan ia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Sehingga air mata itu nanti akan menjadi saksi dari taubatnya kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala (Allahu ’Alam). Sebagai mana tangan dan kaki serta anggota tubuh yang lainnya menjadi saksi dan mengakui segala perbuatan dosanya di masa ia hidup. Seiring jejak wanita yang lebih terlihat atas perbuatan dosanya, kebanyakan para wanita itu-lah yang pertama kali sadar dari kesalahannya. Tetapi karena jejak kaum lelaki itu tidak berbentuk dan tidak terlihat maka sering kali lelaki itu lupa bahwa api neraka itu siap menelan hamba-hamba ALLAH yang senang bermaksiat.
Selayaknya air mata itu tidak akan pernah berhenti mengalir untuk menyesali dosa-dosa kita selama kita (manusia) masih menghirup udara yang diberikan oleh ALLAH Yang Maha Melihat. Air mata itu mengalir karena malu dan takut kepada ALLAH Yang Melihat apa yang kita lakukan yang mungkin perbuatan dosa itu kita anggap sebagai sebuah kenikmatan. Karena bisa saja helaan nafas yang keluar ketika menikmati dosa itu adalah menjadi helaan nafas yang terakhir sebelum sempat bertaubat.
Maka atas sebab apakah air mata wanita yang putus cinta itu menetes dari kedua matanya yang indah? semoga saja penyebabnya adalah dua perkara yang baik, bukan perkara ketiga yang membawa kerugian atas masa depan dirinya.

Minggu, 14 Desember 2008

Parfum Kematian

Setiap orang memiliki rasa malu terhadap bau badannya. Berbagai cara dilakukan agar bau tersebut tidak tercium oleh orang di sekitarnya dan juga lawan jenisnya. Salah satunya adalah memakai parfum atau deodorant. Kemudian bau badan itu tersamari oleh bau parfum yg lebih dominan. Sehingga tubuh itu menjadi harum dan memikat. Mengenai tujuan dari penggunaan parfum itu untuk memikat dan menggoda lawan jenis maka hanya ALLAH dan si pemakainya-lah yang tahu hal itu. Sedangkan fungsi utama parfum itu adalah menghilangkan bau badan si pemakainya.

Orang yg hidup sering merasa terganggu oleh rekan/ temannya yg memiliki bau badan, sehingga kadang orang itu menutup hidungnya atau menjauhi temannya itu. Sebagai teman yg baik, mungkin orang itu menyarankan agar temannya itu memakai parfum atau deodorant. Dan banyak sekali pilihan produk duniawi itu untuk digunakan oleh setiap orang yang hidup yang membutuhkannya.

Pernyataan di atas adalah pembuktian rasa malu seseorang yang masih hidup terhadap bau badannya. Tapi, pernahkan kita mendengar keadaan jenazah yang sangat bau, atau setidaknya berbau tidak sedap? Karena kondisi orang-orang yang telah mati itu berbeda-beda, begitu dengan cara orang itu mati sampai ditemukannya orang itu dalam keadaan mati pun juga berbeda.

Seseorang yang telah mati tentulah membutuhkan bantuan orang yang masih hidup untuk mengurus jenazahnya. Kondisi ini membuktikan bahwa seseorang selalu membutuhkan orang lain baik ketika ia hidup dan juga ketika ia sudah meninggal dunia. Namun ada kalanya orang yg telah mati itu mempunyai kondisi yg sangat merepotkan, termasuk soal bau mayatnya yang sangat mengganggu orang yang mengurusi jenazahnya. Sungguh merepotkan ya? Karena orang yg mengurusnya harus membubuhi parfum ke seluruh tubuh jenazah itu. Dan bisa dibayangkan berapa botol yang habis untuk menutupi bau yg tidak sedap itu? Ironisnya mungkin ketika hidup orang itu sering memakai minyak wangi bahkan sangat banyak koleksi minyak wangi di rumahnya. Tapi, segala situasi kondisi yg ia lakukan semasa hidupnya yg mungkin juga menyebabkan orang itu mati dalam keadaan berbau tidak sedap. Dan di saat orang itu meninggal orang tersebut tidak mampu menutupi keadaan dirinya yang memalukan itu. (semoga kita termasuk orang yang beruntung, amin-Red).

Dalam agama Islam disunnahkan memberikan wewangian pada jenazah. Dan tentulah parfum/ minyak wangi yang digunakan itu adalah produk yang di jual di pasaran. Tapi pernahkah anda menemukan Produk Duniawi yg di jual di pasar di mana produk itu mempunya fungsi agar di saat orang itu meninggal bisa dalam kondisi yang harum tanpa memakai parfum? Kayaknya ngga ada deh...

Tapi banyak sekali kisah-kisah nyata yg bukan semata-mata karangan orang, yg membuktikan bahwa ada beberapa kondisi orang yang meninggal dalam keadaan harum, bahkan sangat harum. Kondisi itu mungkin pernah anda temukan. Dan apakah kita tidak ingin ketika kita meninggal nanti jenazah kita dalam keadaan yang harum? sehingga kita tidak merepotkan orang yg mengurus jenazah kita saat itu. Pasti jawabnya adalah iya, kita mau meninggal dalam keadaan yang harum, bahkan sangat harum, di mana jika jenazah itu di bawa ke sebuah masjid untuk dishalati, maka seluruh ruangan masjid itu akan harum karena adanya si mayit tersebut. Subhanallah. (semoga ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala memberikan RahmatNya kepada kita semua, amin).

Lho, kalau produk seperti itu tidak di jual di pasar, lalu dari mana atau bagaimana cara nya kita agar bisa meninggal dalam keadaan yg seperti itu? Sepertinya pertanyaan seperti itu sangat jarang terlintas dalam benak orang yg masih hidup. Jawabannya adalah Hal seperti itu dapat diraih dengan Keikhlasan seseorang dalam melaksanakan segala perintah ALLAH dan menjauhi segala larangan ALLAH, dengan tujuan untuk meraih Ridha ALLAH dan agar dapat melihat Wajah-Nya pada hari kiamat nanti, di mana niat dan ibadah orang itu tidak ternodai oleh kesyirikan, baik itu Syirik Besar maupun Syirik Kecil yang disertai Rasa Takut dan Rasa Malu kepada Rabb Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan setiap makhluk-Nya.

Satu hal yang juga mungkin yg jarang terlintas di benak seseorang adalah sebenarnya untuk bisa meninggal dengan kondisi yang harum seperti itu bisa diminta kepada ALLAH, Tuhanku dan Tuhanmu Yang Maha Pemberi. Apa Yang Tidak Mungkin bagi ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala untuk membuat hambaNya mati dalam keadaan Mulia? Semua itu adalah sangat mudah, hanya saja kembali kepada Kita yaitu seorang hamba yang masih hidup yang masih diberi kesempatan untuk menentukan masa depan kehidupan dunia dan akhiratnya.

Semoga kita termasuk hamba-hambaNya yang beruntung, Allahumma Amin.