Sabtu, 27 Desember 2008

Nasihat Nabi Ibrahim alaihis sallam kepada para Istri

Kisah ini dikutip dari sebuah buku yg berjudu 61 Kisah Pengatar Tidur
oleh Muhammad bin Hamid Abdul Wahab
Penerbit : Darul Haq (hal 50 – Kisah ke 19, judul Keluarga Yang Diberkahi)

Kisah ini tentang Nabi Ismail alaihis sallam yg beranjak dewasa dan kemudian menikah dengan salah seorang gadis. Setelah menjelang beberapa lama ia menikah, Nabi Ibrahim alaihis sallam datang untuk melihat anak dan istri yg ditinggalkannya, tetapi beliau tidak bertemu Ismail alaihis sallam. Lalu Nabi Ibrahim alaihis sallam bertanya kepada istri Ismail perihal keadaannya. Istri Ismail menjawab, *Ia pergi mencari kebutuhan kami*. Kemudian Nabi Ibrahim alaihis sallam menanyakan mengenai kehidupan dan keadaan mereka. Perempuan itu menjawab, *Kami dalam keadaan sengsara, kami dalam kesempitan dan kesusahan*. Ia mengadukan kesusahan hidupnya kepada Nabi Ibrahim alaihis sallam.

Kemudian Nabi Ibrahim alaihis sallam berpesan, *Apabila nanti suamimu datang, sampaikanlah salam kepadanya dan katakanlah supaya mengganti daun pintunya*.

Setelah Ismail alaihis sallam datang, seolah-olah ia merasakan sesuatu, lalu ia bertanya kepada istrinya, *Adakah orang yg datang kepadamu?* Ia menjawab, *Ya, ada orang tua, perawakannya begini,begini? Dia menanyakanmu, lalu saya menceritakan tujuan kepergianmu kepadanya. Dia juga menanyakan bagaimana kehidupan kita. Maka aku sampaikan bahwa sesungguhnya kita dalam kesusahan dan menderita*. Ismail bertanya lagi, *Apakah ia berpesan sesuatu kepadamu?* Istrinya menjawab, *Ya, dia menyuruhku untuk menyampaikan salam kepadamu dan berpesan agar engkau mengganti daun pintumu*.

Ismail alihis sallam berkata, *Orang itu adalaha ayahku! Sesungguhnya dia menyuruhku supaya menceraikanmu. Sekarang kembalilah kepada keluargamu*. Ismail pun mentalaknya.

Kemudian Ismail alaihis sallam menikah lagi dengan wanita lain. Setelah beberapa lama Nabi Ibrahim alaihis sallam dating kembali tetapi tidak bertemu dengan Ismail. Beliau lalu masuk ke rumah istri Ismail, dan menanyakan segala sesuatu mengenai Ismail. Wanita itu menerangkan, *Dia pergi mencari kebutuhan kami*. Kemudian Nabi Ibrahim alaihis sallam bertanya, *Bagaiamana keadaanmu?*

Istri Ismail menjawab, *Kami dalam keadaan baik dan kecukupan*. Wanita itu sambil memuji ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala. Nabi Ibrahim alaihis sallam bertanya, *Apakah makanan sehari-harimu?* Wanita itu menjawab, *Daging*. Beliau bertanya, *Apa minumanmu?*. Wanita itu menjawab, *Air*. Nabi Ibrahim alaihis sallam kemudian berdoa, *Wahai Rabb, berilah berkah untuk mereka dalam daging dan air!*.

Ketika itu didaerah tersebut (Makkah) belum ada tanaman yg berbiji. Sekiranya mereka mempunyai tanaman tersebut niscaya Nabi Ibrahim alaihis sallam mendoakan keberkahannya. Maka yg dua itu (daging dan air) di negeri selain Makkah meskipun ada tetapi tidak sesuai untuk makanan pokok.

Selanjutnya Nabi Ibrahim alaihis sallam berkata, *Apabila datang suamimu, sampaikanlah salam kepadanya. Dan suruhlah dia supaya menetapkan daun pintunya!*.

Ketika Ismail alahis sallam datang, ia bertanya, *Adakah seseorang yg datang kepadamu?* IStrinya menjawab, *Ada. Telah datang kepada kamu orang tua yg baik keadaannya*. Dan wanita itu memujinya, *Ia menanyakan kabarmu dan menanyakan bagaimana kehidupan kita. Lalu saya ceritakan, bahwa sesungguhnya kita dalam keadaan baik*. Ismail bertanya, *Adakah ia berpesan untukku?* Istrinya menjawab, *Ada. Beliau menyuruhku menyampaikan salam kepadamu, dan disuruhnya engkau menetapkan daun pintumu*. Ismail alahis sallam berkata, *Itulah ayahku dan engkaulauh yg dikatakan daun pintu, beliau menyuruhku supaya tetap beristrikanmu*.

Dari saya:
Wahai wanita yg dimuliakan ALLAH. Sesungguhnya kisah itu bisa engkau jadikan pelajaran bagimu, khususnya dirimu yg sudah berumah tangga. Sadarilah, bahwa sesulit apapun kehidupan yg sedang engkau jalani bersama suamimu yg masih seorang muslim, maka hendaklah dirimu selalu bersyukurlah kepada ALLAH Ta’ala. Tanamkanlah di hatimu rasa cukup (qana’ah ) atas rezeki yg ALLAH berikan bagi keluargamu melalui hasil jerih payah suamimu, sekalipun rezeki itu dirasa sedikit. Hormatilah keluarga suamimu, yaitu bapak mertuamu, ibu suamimu, dan sayangilah saudara/i suamimu sebagaimana rasa sayang yg dibenarkan oleh agama Islam ini. Jagalah lisanmu dari mengatakan sesuatu yg buruk, berkeluh kesah, dan hindarilah memperbanyak perkataan yg tidak bermanfaat. Hendaklah lisanmu selalu mengeluarkan kalimat pujian bagi ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-NYA, Muhammad Shalallahu Alaihis Sallam. Sehingga dengan demikian semoga dirimu dan keluarga yg sedang engkau bina mendapatkan Ridha ALLAH. Dan engkau termasuk istri idaman dan ibu yg teladan bagi anak-anakmu. Jadilah wanita yg bermanfaat bagi suamimu, keluargamu, masyarakat di sekitarmu dan bagi agamamu. Sebarkanlah salam kepada setiap muslim/ muslimah yang engkau jumpai, dan perbanyaklah memuji ALLAH, karena DIA-lah Rabb Semesta Alam, yang telah mempersatukanmu dengan suamimu dalam jalinan kasih yang suci dan menghalalkan hubunganmu kepadanya. Tanpa seijin-NYA dan tanpa kuasa-NYA maka dirimu tidaklah seberuntung wanita sholehah yang menjadi idaman setiap muslim yang taat. Allahu ’alam.

Tidak ada komentar: