Jumat, 19 Desember 2008

Tataplah Dia

Ternyata ada sebuah rasa lega dalam hati ketika engkau melihat lagi orang yang dulu pernah engkau cintai. Ketika itu engkau akan sangat bersyukur atas apa yg telah terjadi. Dan engkau akan mengetahui apa yg menyebabkan engkau mampu untuk bersyukur kepada ALLAH.

Semoga para pria memahami hal berikut yg akan diutarakan tentang rasa syukur itu. Bicara tentang seseorang yg pernah hadir di hati dan pernah menjadi yg terindah pada masa lalu memang sedikit membuka luka lama (itu kata group band cokelat). Tapi itu bisa menjadi hikmah dan sebuah pelajaran yg sangat berharga ketika kita kembali bertemu dengan dirinya sehingga menghadirkan rasa baru (itu judul albumnya band cokelat) yaitu rasa syukur kepada ALLAH atas apa yg pernah terjadi.

Dulu wanita itu pernah engkau pandang dengan tatapan yg penuh makna. Dan ketika engkau kembali bertemu dengannya saat ini. Rasa syukur itu bisa engkau rasakan hanya dengan sebuah syarat, tetapi jika syarat itu dilanggar maka ketika engkau kembali bertemu dengannya engkau akan menatapnya dengan penuh penyesalan. Ketahuilah, tatapan mata itu akan terjadi lagi di akhirat nanti dan di saat itu engkau akan sangat bersyukur/ penuh penyesalan karena apakah wanita itu dulu engkau perlakukan dengan terhormat atau terhina?

Tataplah dia (di waktu itu), maka seharusnya engkau sadar engkau sedang menatap yg belum menjadi hakmu. Tundukkanlah pandangan itu maka engkau akan sangat bersyukur setelahnya.

Ketika engkau merasakan cinta kepadanya, dan berusaha mendekatinya, kemudian engkau menjalin hubungan dengannya (pacaran) maka sadarilah dia di saat itu belum menjadi milikmu. Jadi perlakukanlah dia dengan terhormat. Segala perbuatan yang engkau lakukan kepadanya di saat itu kelak akan engkau pertanggung jawabkan di hadapan ALLAH.

Di saat itu engkau mengira sedang menatap makhluk terindah di hadapanmu, tapi ternyata tatapan mata itu bisa menjadi bumerang bagimu kelak di akhirat nanti. Jika, ternyata engkau mampu menundukkan pandangan mata terhadapnya (mengalihkan pandangan ke arah yg lain) maka engkau telah terselamatkan dari sesuatu yg nantinya engkau sangat tidak engkau sukai. Ini baru soal tatapan mata, bagaimana dengan perbuatan yg lainnya? Ketika engkau bersamanya menjalin kisah klasik untuk masa depan di kala itu, dan engkau belum pernah menyentuhnya sekalipun itu belaian tangan? maka ketika engkau berpisah dengannya (putus), engkau meninggalkan dirinya tetap dalam keadaan yg terhormat dan mulia. Sebaliknya jika engkau sering menyentuh tangannya, apalagi sampai mencium, memeluk, meraba ataupun bersetubuh dengannya? maka saat engkau berpisah dengannya engkau meninggalkan dia dalam keadaan terhina (tergantung seberapa parah perbuatan yg pernah engkau lakukan terhadapnya?). Karena di saat itu apa yg engkau sentuh masih haram bagimu jika engkau belum menikahinya. Apalagi sampai berbuat yg lebih dari itu? Lantas apa arti cinta yg engkau ucapkan kepadanya jika engkau membuatnya terhina dan kehilangan kehormatannya?

Jika dulu engkau pernah berbuat sesuatu terhadapnya, dan kini engkau bertemu lagi dengannya, maka sungguh sangat pantas di saat itu engkau menangis menyesali segala perbuatanmu kepadanya sebelum engkau dipertemukan dengan dia oleh ALLAH di hari kiamat nanti. Di dunia ini jika engaku bertemu kembali dan menatap matanya sesungguhnya engkau sedang dihadapkan kepada saksi atas perbuatan dosamu. Kelak dia akan menuntutmu di akhirat nanti. Kelak orang yg dulu engkau cintai dan pernah engkau nikmati (dalam tanda kutip) itu akan berselisih kepadamu di hadapan ALLAH. Maka, kerugianlah bagi dirimu di saat itu wahai muslim yg mulia. Dan jika engkau belum pernah menyentuhnya, dan karena takdir ALLAH engkau dan dia harus berpisah. Maka saat engkau bertemu dengannya lagi di dunia ini (masih hidup) engkau akan mengucap syukur yg sangat banyak. Karena ALLAH telah menjagamu dari wanita yg mungkin bukan jodohmu dan bukan orang yg tepat bagimu.

Jadi, apakah arti tatapan itu? Tataplah dia saat ini sepuasmu jika engkau mengikuti hawa nafsumu. Namun tundukkanlah pandanganmu jika engkau takut atas hari pembalasan nanti. Karena segala perbuatan terhadap wanita itu (baik dan buruk) berawal dari tatapan. Jika engkau menatapnya sebatas yg dibolehkan agama ini maka sesungguhnya engkau sedang menghormati wanita itu. Tentunya tanganmu, dan anggota tubuhmu yg lainnya juga memperlakukan wanita itu dengan terhormat. Jika matamu saja mampu engkau tundukkan, maka syahwatmu pun akan ikut tertunduk. Jika tanganmu mampu ditahan untuk tidak menyentuh kulitnya, maka kemaluanmu pun akan mampu tertahan untuk tidak bersentuhan dengan miliknya (selama belum halal). Maaf semua itu harus dikatakan dengan tegas, karena biasanya penyesalan itu selalu datang terlambat. Dan penyesalan itu berawal dari sikap yang tidak tegas dalam menentukan pilihan yang baik dan buruk.

Wahai muslim yang mulia, Apa dirimu tidak malu dan apakah dirimu tidak rugi? sudah bukan jodohnya, tapi di akhirat nanti wanita itu malah menuntut kepadamu dan menyalahkan dirimu? Semoga diriku dan dirimu terjaga dari apa yang membuat kita rugi di akhirat nanti, Amin.

Note:
Bagi wanita, janganlah engkau merasa tidak dihormati jika laki-laki yg berbicara denganmu tidak menatap matamu (melihat ke wajahmu). Sesungguhnya ia sedang menjaga matanya dari siksa ALLAH yg kita sendiri belum tahu sedasyat apa siksa itu nantinya. ALLAH memerintahkan untuk menundukkan pandangan pasti ada maksud yg baik, dan jika itu dilanggar tentulah akan ada adzab. ALLAHU ’Alam.

Tidak ada komentar: