Rabu, 14 Januari 2009

Susahnya Jadi Orang Tua

Senangnya ketika si zakaria kecil mulai akrab dgn diriku. Dgn mLihat tingkah polah balita, jd kPikiran bagaimana dulu kita di wkt seusia itu? Tentu saat itu sangat mRepotkan orang tua kita ya?

Bagaimana tidak, bbrp minggu sebelum aku resign,teman wanita skantorku resign t'lebih dahulu. Alasannya tidak ada yg m'jaga bayi nya. Memang benar bayi itu butuh p'hatian khusus dan extra wktu yg tidak bisa slalu sama tiap harinya. Di situlah "pentingnya" peranan ibu si bayi. Tugas ibu mrawat anaknya itu tidak tuntas hanya pada batasan usia bayi yg b'umur 1-2 thn saja. Justru di usia dini itu balita byk menyerap ilmu dr sekitarnya. Nah lagi2 peranan ibu dibutuhkan utk mberi yg t'baik dan mNyaring yg buruk bg balitanya.

Lalu,kira2 di usia brp kah anak itu bisa dilepas dr phatian orang tuanya, shingga si ibu bisa kembali bkerja di luar rumah? Jika wanita itu tahu bahwa pekerjaan mrawat anak itu = pkerjaan yg sangat amat mulia, para ibu muda itu TDK akan meninggalkan anaknya demi mMilih pkerjaan kantoran. Anak adalah sumber dr segala kebaikan bg ORTU mereka jika anak itu dididik dgn baik dan benar.

Contoh dr yg aku tahu -mohon dikoreksi jika t'nyata salah-,yaitu pahala anak sebelum ia baligh akan diberikan kpd ORTUnya. Misal : pada usia 6-10 thn (sampe batas usia anak itu baligh) anak tsb telah mampu b'puasa wajib full 1 hari. Maka pahalanya bagi orang tua mereka. Karena catatan amal baik dan buruk itu baru dicatat ketika manusia itu baligh.

Lalu,bagaimana dgn pahala jika anak itu tadarusan? Anak itu mhafal surat2 Al Qur'an di usia dini, bahkan hafal Qur'an sbelum baligh? Siapakah yg b'peran penting agar anak bisa spt itu jika bukan OrTu mereka, khususnya ibu? Karena ayah sdh m'habiskan 8 jam x 5 hr dalam sminggu utk bkerja mCari Nafkah bg kluarganya.

Apalagi jika anak itu perempuan,anak akan belajar dr ibunya. Anak yg mLihat ibu nya tidak mMakai jilbab ketika keluar rumah, maka jangan harap anak itu mau memakai jilbab ketika usianya sudah baligh? Ibu adalah contoh utama yg pertama kali dilihat si anak. Dan peranan ibu tidak t'putus hanya ketika anak itu sudah b'usia 5 thn.

Dr td ibu melulu yg dituntut aktif,bapak nya ngapain aja?
Peranan ayah sangat dibutuhkan,sbenarnya sama saja,hanya porsi waktu yg telah habis utk bkerja mbuat ayah lebih sedikit utk m'didik anak, khususnya dalam p'didikan agama si anak.

Lalu,bagaimana jika si ibu bekerja? Ya, rugilah si ibu itu. Krn mNgurus anak itu pahalanya lebih agung dr pd sejumut gaji yg ia p'Oleh dlm 1 bulan. Maka bisa kita lihat anak2 yg t'Lantar krn orang tua mrk sibuk bekerja. Hingga ketika dewasa pelarian anak2 tsb ke arah yg tidak benar, spt narkoba,p'gaulan bebas,sex bebas,DLL. Semua itu disebabkan buruknya orang tua mereka dalam mendidik anaknya, khususnya mLuangkan waktu sedari dini dalam m'bangun mental si anak.

Seorang ibu tidaklah dituntut oleh ALLAH utk bekerja mengais rezeki. Lagi pula uang yg diperolehnya itu utk apa? Penting bagi setiap keluarga utk merasa CUKUP atas rezeki yg ALLAH berikan sekalipun sedikit. Lagi pula, dgn ibu bekerja, b'arti dia telah mengambil satu posisi pekerjaan bagi laki2 di perusahaan / instasi tersebut. Lihatlah semakin byk kaum lelaki yg menganggur,itu karena semakin byk wanita yg bekerja, khususnya para ibu.

Susah lho jadi orang tua, tidak semudah yg t'ucap. Tanggung jawab yg dituntut tidak hanya pada mberi makan saja, tapi pada pendidikan si anak, khususnya ilmu agama.

Aku dan Dia 4 thn tdk b'temu Tp punya cerita yg sama. Qta punya keponakan yg masih kecil, Tp Qta sama2 ditegur oleh keponakan masing2 di tempat dan waktu yg b'Beda ketika aku dan dia m'dengarkan musik di tempat dan waktu yg b'Beda pula. 2 kondisi,2 orang,dan 2 waktu yg b'Beda, tapi intinya SAMA. Si anak kecil itu menegur, m'peringatkan bahwa "mDengarkan musik itu haram hukumnya". Keponakan kita itu sama2 msh kecil TAPI dididik oleh orang tua mereka masing2 dgn arahannya sama. Aku juga kaget, kok bisa sama ya? Aku juga ga akan tahu jika dia tidak b'cerita. Itu satu contoh peranan ORTU sangat b'pengaruh.

Ada penyanyi cantik yg aku taksir,msh remaja,dan memiliki mata yg indah dan dia t'lahir dr kluarga musisi.Seandainya aku jd pacar nya, dan aku menasihati penyanyi itu bahwa dia harus berhenti bernyanyi krn musik itu haram. Apa ya jadinya? Apa dia bisa menerima nasihat itu? Apalagi bernyanyi itu adalah sumber pencarian uang bg dirinya?

Its not so easy to say. Bahkan sering ditentang banyak orang. TAPI, anak kecil itu mampu mengatakan musik itu haram? Siapa yg mberi thu hal itu jika bukan ORTU Mereka yg mana ORTU itu tahu hukum ttg musik. Itu baru 1 contoh ilmu agama. Bagaimana dgn ya lain?

BUAT ANAK KO COBA-COBA? Berikanlah yg t'baik, hingga nanti anak itu paham ttg jilbab dr mulai ia baligh. Paham ttg m'jaga p'gaulan dgn lawan jenis. Paham ttg aturan agama yg sering diperdebatkan,sbenarnya tidak perlu ditentang jika si anak tahu mana yg benar, mana yg wajib,mana yg dilarang,mana yg haram? Itulah peranan orang tua yg amat penting.

Tidak ada komentar: