Sabtu, 10 Januari 2009

Maafkan aku kekasih

Dari kterbatasan sbuah hubungan, mnusia bisa mnyadari bahwa ada suatu sebab yg mnyebabkan hubungan itu berakhir. Mungkin, bisa mLihat ke blakang sjenak, adakah suatu kesalahan yg pernah dilakukan pd masa itu?

Dari prkataan yg spele sperti "kita jalani aja hubungan ini.." sering kali tidak trbesit di dlm benak kita bahwa hubungan itu akan tercampuri oleh kesalahan. Iya, utk di saat t'akhir kita bisa mengatakan "namanya manusia tak luput dr ksalahan" tapi apakah itu yg kita mau? Memang kita tidak tahu tentang masa depan. Tapi ada satu pesan yg mungkin telah terhapus dari memori beberapa orang. Bahwa sering kali sepasang insan itu terjebak dlm situasi yg menyebabkan mereka TIDAK BISA utk mengatakan TIDAK pada hal yg di Larang ALLAH?

Setelah semua terjadi Ada satu kata yg mudah utk diucapkan tapi sulit utk diberikan,yaitu kata "maaf". Tanpa membahas kesalahan apa yg terjadi, semua memang telah terjadi. Memang kita tidak akan pernah tahu tanpa pernah mencoba hal itu, sekali pun itu menyangkut suatu hubungan. Ataukah hubungan itu sendiri terbangun atas dasar niat "coba-coba"?

Apapun itu, baiknya hubungan itu terbangun atas dasar cinta karena Allah. Hingga kata "maafkan aku kekasih" terucap pada batas kewajaran atas kesalahan yg terjadi yg menyebabkan hubungan itu b'akhir, Bukan sebaliknya kata maaf itu t'ucap karena suatu kesalahan yg fatal yg merugikan salah satu pihak.

Susah banget deh bkin tulisan kaya gini pake Hp,cape mencet hurufnya. Knp aku nulis kaya gini, karena acara trmehek-mehek yg aku tonton hr ini tgl 10 jan 09 sabtu ini. Ya kalo teman2 nonton acara itu, itu salah satu bukti bahwa dgn kita "menyepelekan" suatu hal yg dilarang agama,suatu saat kita akan terjebak pd kondisi yg sulit utk mengatakan "tidak" terhadap hal yg dilarang Allah.

Maaf,andai ada suatu perkataanku di tulisan ini yg tidak berkenan. Kata2 itu "Bukan" utk menyinggung atau menggurui. Apa yg kusampaikan, itu sebuah nasihat, utk diriku dan jg yg lainnya. Bilamana nasihat itu tidak berkenan utk di dengar,atau cara penyampainnya yg salah,atau pada waktu yg salah pula.

Maka mohon dipahami, bahwa orang yg memberimu nasihat spt ini adalah "orang luar" bagimu yg "tidak memiliki" hubungan darah dgn'mu,sehingga jika kamu tidak menyukai nasihatnya maka lelaki ini akan tetap jadi orang luar bagimu kan? Sekali pun dia adalah pacarmu.
Misal: seorang lelaki menasihati kekasihnya dgn melarang si wanita melakukan ini dan itu , tapi si wanita itu tidak menyukai hal itu dan wanita itu menganggap lelaki yg menjadi kekasihnya ini telah mengekang kebebasan dirinya dalam mlakukan ssuatu. "belum jadi suami gue aja udah ngelarang gue begini begitu,gmn nanti kLo udah jd suami gue, bisa2 gue kaya dipenjara." dan karena merasa tidak suka dgn cara dinasihati seperti itu lalu si wanita minta putus dgn lelaki td.

Tapi beda 180 derajat jika yg mberi nasihat itu adalah ayahmu atau kakakmu, Sekali pun nasihat itu terasa "panas" utk kmu dengarkan,dan terasa "berat" utk kmu jalankan,sekalipun juga ayahmu / kakakmu menasihati "di waktu yg salah" dan kamu sangat tidak menyukai hal itu. Toh mereka akan "tetap" jadi ayah dan kakakmu,iya kan? Tidak mungkin kan kamu minta putus hubungan sbg anak dari ayahmu / adik dr kakakmu? Terus jg tidak mungkin kamu m'hingdar / menjauhi mereka? Krn mereka tetap dan akan selalu jd keluargamu.

TAPI, dgn nasihat yg sama,cara yg sama, sekalipun di waktu yg sama,entah apakah itu wkt yg tepat atau tidak, Jika ada orang luar yg menasihatimu dan kmu tidak suka, orang tsb tetap orang lain bagimu yg tidak bisa mencegahmu utk menjauh darinya, yg jg tdk bisa memaksamu utk jangan meninggalkan dirinya.orang itu hanya ingin memberi tahu kebaikan utk dirimu. Sekalipun orang itu bukan kluargamu.

Maafkan aku, sekali pun aku hanya teman yg tidak memiliki arti penting bagimu, jika apa yg pernah aku katakan tidak berkenan utkmu. Aku bukan siapa2,dan aku hanya manusia biasa. Sekalipun yg ku cari dan yg ku inginkan mungkin lebih dr sekedar teman bagimu,tetap saja aku tidak bisa mencegahmu melakukan apa yg kamu mau padahal hal tesebut "ternyata" dilarang Allah. Maafkan aku

1 komentar:

Muhammad Yusuf mengatakan...

Akhirnya blog ini bisa dipostkan jg..krn ketiknya pake hp.


Mungkin di saat ini, sSeorang baru mNyadari..di saat dirinya tidak mMiliki sSuatu,dijauhi oleh manusia,terasa sendiri hidup di muka bumi ini,terasa teraniaya,ataupun tidak memiliki siapa pun dan apa pun. TAPI orang itu masih Punya ALLAH TUHAN Yang Maha Pemberi.