Sabtu, 15 November 2008

Memilih Berjilbab

Ada sebuah kebahagiaan yang terasa, ketika diri ini melihat orang lain melakukan kebaikan. Seperti halnya rasa sedih yang juga hadir ketika diri ini melihat orang lain melakukan keburukan. Dan sesuatu yg membuat diri ini bahagia adalah ketika melihat seseorang yang ku kenal memulai untuk memakai jilbab.

Sebenarnya ketika seseorang itu berbuat baik dalam kehidupannya, orang lain yang ada di sekitarnya pun turut merasakan kebahagiaan dari perbuatan baik yg dilakukan orang itu.

Ngga percaya? Ini buktinya:
Orang tua yg melihat anaknya yg baru berumur 7 tahun berhasil puasa satu hari penuh, pastinya orang tua itu merasa sangat bahagia. Jangankan orang tua dari anak itu, kakaknya pun juga turut berbahagia. Semisal mengucapkan –Wah hebatnya adikku bisa puasa satuh hari penuh, dulu kakak saja baru bisa puasa satu hari penuh saat umut 10 tahun-

Orang tua yg tahu anaknya yg baru berumur 7 tahun sudah menghafal surat Adh Dhuha, tentu kebahagiaan itu sangat dirasakan orang tua tersebut. Yg mungkin saja jika diingat orang tuanya baru hafal surat itu pada waktu umur 12 tahun.

Masih ingat ngga? ketika kita mau lulus SD, SMP atau juga SMU/K, untuk bisa lulus itu ada persyaratan dari mata pelajaran agama, untuk menghafalkan surat-surat tertentu. Nah jika dipikir, kita baru ada keinginan untuk menghafal surat itu karena terpaksa, ada unsur paksaan, mau tidak mau harus hafal karena takut tidak lulus atau nilainya kurang dari cukup. Ya itulah sifat yg mendasar dari setiap orang, harus dipaksa untuk kebaikan bagi dirinya sendiri.

Maka semisal contoh di atas membuktikan bahwa jika kita melakukan kebaikan bagi diri kita sendiri, orang lain pun akan merasa senang, bahagia secara tidak langsung. Apalagi jika kebaikan itu dilakukan dari kesadaran orang itu sendiri tanpa paksaan dari orang lain.

Kembali ke wanita yang memilih untuk segera berjilbab, maka itu adalah sebuah bentuk ketaatannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dengan begitu wanita tadi telah menunaikan salah satu kewajibannya dalam beragama. Mengingat hal tersebut masih sangat sulit untuk dilakukan oleh sebagian muslimah yang lainnya.

Wah selamat yah, semoga Allah memberi kemudahan dan kesabaran bagi muslimah yang memutuskan untuk memakai jilbab dalam kesehariannya. Karena kebaikan itu bukanlah untuk orang lain/ ditujukan karena ada maksud tertentu. Tapi kebaikan itu untuk diri masing-masing, dan orang lain pun turut merasakan manfaat atau pun kebahagiaan dari kebaikan orang tersebut.

Di antara muslimah yang telah berjilbab, mereka mungkin pernah merasakan cobaan, rintangan yang menghalangi mereka untuk berjilbab. Semisal orang tua yang melarang untuk berjilbab, Perusahaan yang tidak mengijinkan karyawatinya untuk memakai jilbab, atau mungkin juga suami yang tidak mau istrinya memakai jilbab.

misalnya:
Istri : Pah..,mama mau pakai jilbab nih, menurut papah gimana? bagus ngga?
Suami: Buat apa sih mama pakai jilbab? terus pakaian yang lama mau di kemanakan? papa ngga setuju...(haha bisa aja gue ngarangnya)

Tapi jika muslimah itu tetap istiqomah dan sabar dalam pendiriannya, karena keputusan itu hanya mengharapkan ridha dari Tuhan-nya yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Maka balasan dari rasa sabar itu sungguh sangat nikmat, ketika cobaan itu selesai, Allah Ta’ala akan mengganti dengan yang lebih baik, yaitu orang tua yang tadinya melarang kini mendapat hidayah dan mendukung anaknya untuk berjilbab, atau Allah menggantikan tempat kerja/ perusahaan yang jauh lebih baik yang mengijinkan karyawatinya untuk memakai jilbab. Nah jika seorang suami yg menentang istrinya berjilbab, ada dua pilihan, bisa saja suaminya diberi hidayah atau suami itu diceraikan dari istrinya dan sang istri diberi pengganti suami yang yg lebih baik, lebih sholeh, dan lebih bertanggung jawab sebagai seorang Imam dalam rumah tangganya.

Nah bagaimana jika misalnya seorang pria (pacar) melarang pacar wanitanya memakai jilbab? Jika baru menjadi pacar telah melarang dalam melakukan kebaikan, bukankah itu merugikan wanita tersebut?

Sekarang jika wanita itu ternyata memiliki teman-teman yang mendukungnya memakai jilbab, orang tuanya tidak melarang memakai jilbab, perusahaannya mengijinkan karyawatinya memakai jilbab, dan ditambah lagi misalnya ia memiliki kekasih yang juga mengharapkan dia untuk memakai jilbab, bukankah hal itu adalah sebuah keberuntungan bagi dirinya, yg mungkin tidak dimiliki oleh muslimah yang mendapatkan banyak rintangan hanya untuk bisa memakai jilbab.

Di situlah kenapa mengetahui wanita yang memakai jilbab bisa memberikan kesenangan dalam hati, karena wanita itu telah menutup auratnya dengan sempurna. Yg berarti wanita itu Taat pada perintah Allah Ta’ala dan wanita itu juga akan patuh kepada suaminya dan akan lebih bertanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya kelak.

Dulu ketika SMP ada teman wanita yang mulai memakai jilbab, saat itu timbul rasa senang, karena kakak peremupanku baru mulai memakai jilbab pada waktu SMU, berarti temanku itu selangkah lebih awal dalam memutuskan kebaikan bagi dirinya. Sepanjang tulisan ini, ingin ku tunjukkan betapa bahagianya orang lain ketika mengetahui seseorang itu melakukan kebaikan bagi diri mereka sendiri.

Jika kita tanya, Bahagia tidak ya seorang suami yang sampai saat ini mendapati istrinya belum memakai jilbab, padahal mereka telah memiliki anak-anak yang beranjak dewasa? Ketahuilah, ibu adalah contoh yang pertama kali dilihat seorang anak. Jika seorang ibu tidak memakai jilbab, anak perempuannya juga akan mengikuti ibunya. Dan jika seorang suami diam saja melihat istrinya tidak memakai jilbab, atau melarang istrinya berjilbab, maka wanita itu patut untuk menyesali pilihannya menikah dengan laki-laki tersebut. Karena cinta yg tumbuh ketika akan membentuk rumah tanggangya tidak didasari oleh perasaan cinta karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tapi mungkin awal cinta itu terbentuk karena hawa nafsu semata.

Ya itulah bentuk kebahagiaan yang dicapai oleh wanita itu sendiri jika ia memutuskan untuk memakai jilbab sejak dini, di masa belia, di waktu dia belum menikah. Sehingga sejak dini pula wanita itu memberikan kebahagiaan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya secara tidak langsung. Di mana balasan dari perbuatan baik itu adalah untuk wanita itu sendiri yg memutuskan untuk memakai jilbab.

Waah Senangnya....,
semoga muslimah itu semakin banyak yang sadar akan kewajibannya..

Sallam

Tidak ada komentar: